Thursday, 24 November 2011

daun yang jatuh takkan membenci angin..


Wahai Tuhanku, betapa telah Kau aturkan perkenalan sehingga membenihnya persahabatan
 dan Kau pupuk ia tumbuh subur di hati kami agar bercambah keimanan.
 Namun andai hadirku mnjadi ulat perosak antara dia dgnMu, 
maka tidak ada tangguh utk ku berundur dari hidupnya.

Kerana Tuhanku, saat aku memohon teman yg mengemburkan keimanan 
dan Kau anugerahkan dia mnjadi pohon singgahsana 
agar rimbunnya menjadi teduhanku dari bahang kemarau kehidupan. 
Bagaimana Kau meminta dia dariku kembali, sedang aku dan dia juga milikMu..

Padamu kuserahkan andai pengorbanan tu mahar keredhaan. 
Kerana saat Kau hadirkan pertemuan, telah ku redha utk sebuah perpisahan.

Pernahkah kita bertemu dgn sorg yg tidak pernah kita kenal siapa dia,
 Tidak pernah kita tnyakan dari mana asalnya, 
Dan dia duduk seketika bersama kita,
 Menyinggahi kamar kehidupan dan meninggalkan kalam bisunya diruangan jiwa.

Dimensi pertemuan itu berbeza, saat kita tidak pernah melihat wajahnya, 
Namun kita bagai tahu bagaimana redup pandangannya. 
Dan tika kita tidak pernah dgr suaranya, kita bagai kenal nada bahasanya.
Dan saat kita xpernah melihat tubuhnya, kita bagai dapat rasa auranya.

Dan kita tertawan pada agamanya. 
Saat tazkirah dan nasihat mnjadi utusan hatinya
 Dan saat hadis baginda bermain dalam ratib bahasanya 
Dan Al huda menjadi ayat karangan jiwanya ,
 Dan bg kita sahabat adalah keprluan jiwa.
 Dialah ladang hati yg kita taburi dgn kasih 
Dan kita tuai dgn penuh rasa terima kasih. 
Dan pada kita dialah anugerah istimewa dariNya 
Saat kita memohon teman perjalanan yg terbaik dalam kembara perjuangan di jalanNya

Begitu tika Dia hadirkannya berkali-kali dalam lena kita, 
Saat istikharah yg kita pinta mnjadi jwpnnya. 
sehingga seluruh jiwa kita mnyangka 
Dialah sahabat yg akn mnjadi tonggak perjuangan selama masa kehidupan.
Dan tika itu kita mngharapkan persahabatan yg brpanjangan 
Dan ikatan yg lebih kukuh dan diredhai. 
Agar utusan hatinya sntiasa menemani kita. 
Ratib bahasa terus didendangkan di telinga 
Dan karangan jiwanya terus kemas terukir di saat kita alpa.

Dan tidak pernah ada prasangka, 
bagaimana andai hadir kita memberi masalah padanya. 
Kewujudan kita tnpa sedar mengganggu hatinya bertemu pncipta. 
Dan kita terpaku tiba-tiba,
 Dari doa yg kita pohon agar persahabatan dinaungi rahmatNya 
Tiba2 mnjadi cela.
Mngkinkah dalam persahabatan itu ada terpalit dosa? 
Apakah nasihat kita melaghokan jiwanya? 
Saat kita bersahabat krn agamaNYa.

Namun tiba saat mengharuskan kita sedar, saat pertemuan diqasadkn utk bertemu redhaNya 
Maka perpisahan krnNya pasti membuah mkna.
 Tika kita menunduk tawadhuk pd ktentuanNya, dalam qudus jiwa kita mmbelas pd ketentuan tkdir, 
Yakinlah Dia xprnh menganiaya hambaNya.

kalau kehadiran dianggap menyusahkan, maka pemergian  menghembuskan ketenangan.
 Bila membenih subur krn ukhuwah, 
biar jatuh gugur dlm mahabah ..
Kerana daun yg jatuh takkan sesekali mmbnci angin.
Amankanlah hatimu dgn jnjiNya..

"dan sekali-kali tidaklah Rabbmu mnganiaya hamba-hambaNya" ( Fusilat ; 46 )

*sesungguhnya hati ni sgt mrinduinya, asif andai kjujuran ni mmbuatmu terganggu,, 
moga sntiasa di bwah rhmatNya..*

~maafkan aku krn tidak mampu mnjadi yg terbaik~



                                                                                         credit to ; sahabat              

No comments:

Post a Comment